Senin, 27 April 2015

KONSEP MERK DAGANG DAN KONSEP NILAI DALAM PEMASARAN JASA PENDIDIKAN

Konsep Merek Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan
Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-10 pada tanggal 21 April 2015, dosen kami, Pak Amril Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan. Dilanjutkan dengan presentasi dari kelompok yang membahas materi mengenai Konsep Merek Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran Jasa Pendidikan, yang terdiri dari definisi beserta elemen-elemen lainnya menurut beberapa ahli dalam berbagai sumber buku.
A.     MEREK DAGANG
1.     Pengertian Merek dan Merek Dagang
a.       Menurut Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2001 TentangMerek
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan.
Merek dagang adalah merek yang dipergunakan pada barang yang diperdagangkan oleh beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
b.       Menurut Kotler
Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau bahkan kombinasi dari semuanya tadi, yang dimaksudkan untuk menyebutkan barang-barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual agar terbedakan dari para pesaingnya.
Merek dagang adalah merek atau bagian merek yang mendapat perlindungan hukum. Merek dagang melindungi hak eksklusif penjual untuk menggunakan nama merek dan atau logo.
c.        Menurut Bruce J. Walker
Merek adalah suatu nama, istilah, tanda atau desain atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjualan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat diketahui bahwa merek adalah sebuah nama, simbol, gambar atau suatu hal yang diletakkan pada suatu produk dengan harapan produk tersebut memiliki identitas yang dapat dikenali konsumen.

2.     Manfaat Merek
a.       Bagi Konsumen
·         Mempermudah konsumen meneliti produk atau jasa.
·     Membantu konsumen atau pembeli dalam memperoleh kualitas barang yang sama, jika mereka membeli ulang serta dalam harga.
b.       Bagi Penjual
·          Nama merek memudahkan penjualan untuk mengolah pesanan pesanan dan menekan permasalahan.
·    Membantu penjual mengawasi pasar mereka karena pembeli tidak akan menjadi bingung.
·          Memberi penjual peluang kesetujuan konsumen pada produk.
·          Membantu penjual dalam mengelompokkan pasar ke dalam segmen-segmen.
·          Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
·          Dengan merek akan melindungi penjualan dari pemalsuan ciri-ciri produk tersebut.
3.       Fungsi Merek
·          Fungsi identitas
·          Fungsi kualitas
·          Fungsi loyalitas
·          Fungsi citra/image
4.       Building Strong Brands (membangun merek yang kuat)
·          Brands positioning
·          Brand name selection (Seleksi Nama Merek)
·          Brand sponsorship (Sponsor Merek)
·          Brand development (Menemukan Merek)
·          Managing brand

B.       KONSEP NILAI DALAM MANAJEMEN PEMASARAN JASA PENDIDIKAN
1.       Nilai
Ahli ekonomi abad ke-19, berpendapat bahwa nilai adalah suatu konsep subyektif, bukan suatu konsep obyektif. Konsumen menentukan nilai suatu produk sesuai dengan kapasitas produk itu untuk memuaskan keinginannya.
2.      Pengertian Pemasaran
a.        Wiliam J. Santon
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
b.        Phillip Kotler
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
c.        Basu Swastha DH
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
        
Pemasaran adalah sistem mulai dari merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang atau jasa dalam suatu kegiatan usaha.

3.       Pengertian Jasa
a.       Lehtinen
Jasa adalah kehiatan atau rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam interaksi dengan orang atau mesin fisik dan yang menyediakan kepuasan konsumen.
b.       Philip Kotler
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud  dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.
c.        William J. Stanton
Jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan, yang bersifat tak teraba, yang direncankan untuk pemenuhan kepuasan pada konsumen.
d.       Menurut Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner
Jasa adalah merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah, misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan.

4.       Ruang Lingkup Jasa
·          Perumahan termasuk sewa kamar hotel, motel, apartemen dan usaha tani.
·      Usaha rumah tangga termasuk usaha air minum, perbakan rumah,  reparasi alat-alat rumah tangga, perawatan kebun dan pembersihan rumah.
·        Rekreasi dan kesukaan termasuk penyewaan dan reparasi peralatan untuk ikut serta dalam kegiatan rekreasi dan hiburan juga izi memasuki gelanggang hiburan, rekreasi dan kesenangan.
·          Perawatan pribadi termasuk binatu pakaian, perawatan kecantikan.
·      Perawatan medis dan kesehatan termasuk semua jasa medis, perawatan gigi, perawatan sakit, opname di rumah sakit dan perawatan kesehatan lainnya.
·          Pendidikan private.
·       Jasa bisnis dan profesi lainnya  termasuk jasa hukum, akuntan, konsultasi manajemen, dan jasa komputer.
·      Asuransi, bank, dan jasa finansial lainnya termasuk asuransi pribadi, dan bisnis, jasa kredit dan pinjaman, konsultasi investasi dan pajak.
·       Transportasi termassuk jasa pengagkutan barang dan penumpang untuk umum, reparasi dan penyewaan mobil.
.          Komunikasi termasuk telepon, telegram, komputer dan jasa komunikasi bisnis yang khusus.

5.       Karakterisik Jasa
    a Jasa tak berwujud
Berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, atau dibaui sebelum jasa itu dibeli.
b.       Jasa tak terpisahkan
Berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya, tanpa mempedulikan apakah penyedia jasa itu orang atau mesin.
c.        Variabilitas jasa
Berarti kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa itu dan kapan, dimana, dan bagaimana jasa itu disediakan.
d.      Jasa dapat musnah

Berarti jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian.

PENGEMBANGAN PRODUK

Pengembangan Produk
Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-9 pada tanggal 14 April 2015 Pak Amril Muhammad melanjutkan penjelasan materi mengenai Pengembangan Produk.

APengertian Pengembangan Produk
● Pengembangan produk adalah serangkaian aktifitas yang dimulai dari analisis persepsi dari peluang pasar kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan dan pengiriman produk.
● Tujuan: menjelaskan suatu metode pengembangan produk yang jelas dan terperinci yang di dalam tahapannya melibatkan fungsi-fungsi pemasaran, perancangan dan manufaktur yang ada pada suatu perusahaan.

BSiklus Hidup Produk (Product Life Cycle/PLC)
● PLC merupakan konsep yang penting dalam pengembangan produk dan pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu poduk hasil pengembangan.
● Alasan PLC:
- Produk memiliki umur yang terbatas
- Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi penjual
- Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk

Siklus hidup produk terdiri dari 5 tahap, yaitu:
1. Tahap penemuan dan pengembangan produksi (discovery and development)
2. Tahap perkenalan (introduction)
3. Tahap pertumbuhan (Growth)
4. Tahap kedewasaan (maturity)
5. Tahap penurunan (decline)

CKategori Produk Baru
● Produk baru bagi dunia
● Lini produk baru yaitu bagian-bagian dari produk
● Tambahan pada lini produk yang telah ada
● Perbaikan dan revisi produk yang telah ada
● Repositioning (penentuan kembali posisi)
● Pengurangan biaya

DMengorganisasikan Pengembangan Produk Baru
1. Manajer produk
2. Manajer produk baru
3. Komite manajemen tingkat tinggi
4. Departemen produk baru
5. Kelompok kerja: suatu kelompok yang berasal dari berbagai departemen operasi dan ditugaskan untuk mengembangkan suatu produk atau bisnis tertentu
6. System gerbang bertahap/ strage gate system:
*Para penjaga gerbang (gate keepers) membuat salah satu dari empat keputusan:
- Gol/ lanjutkan
- Kill/ hentikan
- Hold/ tahan

EMengelola Proses Pengembangan Gagasan
1. Lahirnya gagasan
o   Berinteraksi dengan yang lain
- Wiraniaga
- Perantara
- Juara produk
2. Penyaringan gagasan
- Manajer gagasan
- Komite gagasan
- Dua jenis kesalahan pada penyaringan gagasan
3. Pengembangan dan Pengujian konsep
- Gagasan produk, adalah produk yang mungkin dapat ditawarkan oleh perusahaan ke pasar
- Konsep produk, versi terinci dan suatu gagasan yang dinyatakan dalam istilah-istilah berarti bagi konsumen
4. Pengembangan konsep
- Konsep kategori, yang menentukan persaingan produk
- Peta positioning produk, yang menunjukkan posisi sekarang dan merek minuman sarapan instan yang sudah ada
- Konsep merk
- Percevied value/nilai yang diyakini
- Purchased intention/minat pembeli
- Sasaran pemakai, saat pembelian dan frekuensi pembelian

FMengelola proses pengembangan: dari konsep ke strategi
1. Pengujian konsep
o   Rapid prototyping/ Prototipe yang cepat
o   Virtual reality/ realitas semu
o   Customer-driven engineering/ rekayasa berdasarkan pelanggan
2. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur dimensi produk
o   Communicability and believability kemampuan dikomuniaskan dan dipercaya
o   Need level/ level kebutuhan
o   Gap level kesenjangan
-Nilai kesenjangan-kebutuhan
o   Perceived value/ nilai yang diyakini
o   Purchase intention/ minat pembeli
o   Sasaran pemakai, saat pembelian, dan frekuensi pembelian
3. Analisis gabungan, yaitu metode untuk mendapatkan nilai utilitas yang diberikan konsumen ke berbagai level atribut produk
o   Contoh lima desain elemen:
- Tiga desain paket.
- Tiga nama merek
- Tiga harga
- Kemungkinan pemberian cap “perawatan rumah yang baik”
- Kemungkinan garansi pengembalian uang
o   Strategi Pemasaran
o   Analisis Bisnis
- Memperkirakan penjualan total
*Distribusi umur hidup
- Memperkirakan biaya dan laba.
*Analisis titik impas
*Analisis resiko
GMengelola Proses Pengembangan: Dari Pengembangan Komersialisasi
1. Pengembangan Produk
o   Penyebaran fungsi mutu / Quality Function Deployment (QFD)
o   Atribut pelanggan / Customer Attributes (CAs)
o   Atribut rekayasa / Engineering Attributes (EAS)
2. Pengujian Pasar
o   Pengujian pasar barang konsumen
- Mencari untuk memperkirakan empat variable:
* Trial percobaan
* First repeat (pengulangan pertama)
* Adoption penerimaan
* Purchase frequency (frekuensi pembelian)
- Sales wave research (penelitian gelombang penjualan)
- Simulated Test Marketing (Pengujian Pasar Dengan Simulasi)
- Controlled Test Marketing (Uji Pemasaran Terkendali)
- Uji Pasar
* Berapa banyak kota yang diuji?
* Kota yang mana?
* Lama pengujian?
* Informasi apa?
* Tindakan apa yang dilakukan?
3. Pengujian Pasar Barang Bisnis
Komersialisasi
o   Kapan (Penentuan Waktu)
- First entry (masuk pertama)
- Parallel entry (masuk bersamaan)
- Late entry (masuk terlambat)
o   Dimana (Strategi Geografis)
o   Kepada Siapa (Strategi Pasar Sasaran)
o   Bagaimana (Strategi Perkenalan Pasar)
- Penjadwalan jalur kritis/ Critical Path Scheduling (CPS)
HMengapa Produk Baru Gagal?
·         Eksekutif level tinggi mungkin memaksakan gagasan favorit walaupun hasil riset pasar negatif.
·         Ide itu bagus, tapi perkiraan ukuran pasarnya terlalu berlebihan.
·         Produk tidak dirancang dengan baik.
·         Produk diposisikan secara keliru di pasar tak diiklankan secara efektif, atau tertalu mahal.
·         Produk gagal untuk memperoleh cakupan distribusi dan dukungan yang cukup.
·         Biaya pengembangan lebh tinggi darpada yang diperkirakan.
·         Pesaing membalas dengan lebih gencar darpada yang diperkirakan.
IFaktor-faktor yang cenderung menghambat pengembangan produk baru
- Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang tertent
- Pasar yang terbagi-bagi
- Kendala sosial dan pemerintah
- Mahalnya proses pengembangan produk baru
- Kekurangan modal
- Waktu pengembangan yang lebih singkat


PENCIPTAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Penciptaan dan Pengembangan Produk

Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-8 pada tanggal 7 April 2015, dosen kami, Pak Amril Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan. Dilanjutkan dengan presentasi dari kelompok 7 yang membahas materi mengenai Penciptaan dan Pengembangan Produk menurut beberapa ahli dalam berbagai sumber buku.

Pengertian Produk :
Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna untuk memuaskan keinginanya.
Pengertian produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Pengertian Produk Menurut William J. Station :
Dalam arti sempit: sebuah produk adalah sekelompok atribut fisik nyata yang terakit dalam sebuah bentuk yang dapat didefinisikan.
Dalam arti luas: sebuah produk adalah sekelompok atribut nyata dan tidak nyata didalamnya termasuk kemasan, warna, harga, mutu dan merek ditambah dengan pelayanan dan reputasi penjual
Jadi, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Tahap Produksi, memiliki 3 tingkatan :
Produk inti
tingkatan pertama paling mendasar dan menjawab kebutuhan masyarakat. Produk inti hanya sekedar memenuhi permintaan pelanggan saja.
Produk aktual
produk inti yang sudah mulai dibangun dengan kualitas, desain, fitur, merk, dan kemasan.
Produk tambahan
manfaat tambahan yang didapat konsumen setelah menggunakan produk kita jika dibandingkan dengan produk lainnya.

Klasifikasi Produk :
Produk konsumen
produk yang langsung digunakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.
Produk industri
produk yang digunakan untuk memproduksi barang lain atau dijadikan sebagai alat usaha.

Sifat dalam Pembentukan Produk :
Produk inovatif
produk yang benar-benar baru diciptakan atau dibuat, produk ini belum pernah dipasarkan sebelumnya.
Produk imitasi
produk ini adalah produk baru bagi perusahaannya akan tetapi produk tersebut sudah ada sebelumnya dipasarkan.
Produk pengganti
produk ini adalah produk yang berasal dari produk yang sudah dipasarkan sebelumnya tetapi diperbarui.

Kriteria dalam Penciptaan Produk
Harus seimbang antara permintaan pasar dengan produk yang sesuai dengan lingkungan dan standar sosial serta memenuhi standar yang telah dibuat oleh pemerintah.
Produk harus cocok dengan keuangan pasar atau daya beli.
Produk tidak boleh memiliki persoalan hukum
Pencitraan produk harus dilakukan dengan baik.
Karena, ada produk baru yang kemudian gagal dipasarkan karena tidak melakukan manajemen produk dengan baik, seperti riset pemasaran yang buruk, masalah dengan desain produk yang tidak menarik atau tidak sesuai dengan kondisi pasar, meluncurkan produk pada waktu yang tidak tepat, dan kegagalan dalam manajemen produk.

Tujuan Product Planning :
1.      Memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
2.      Menambah omset penjualan.
3.      Memenangkan persaingan.
4.      Mendayagunakan sumber-sumber produksi.
5.      Meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
6.      Mendayagunakan sisa-sisa bahan.
7.      Mencegah kebosanan konsumen.
8.      Menyederhanakan produk, pembungkus.

Pengembangan Produk
Pengembangan produk disebut juga merchandising, yang merupakan kegiatan-kegiatan pembuat barang dan perantara yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.
Kegiatan yang termasuk ke dalam pengembangan produk adalah penentuan kualitas, ukuran, bentuk, daya tarik lahiriah, labeling, cap tanda (branding), pembungkus (packaging) dan sebagainya untuk menyesuaikan selera yang sedang tumbuh.

Model Pengembangan Produk Baru Menurut Saren :
o    Model panggung Departemen
Ini menjelaskan proses pengembangan produk baru dengan berfokus pada departemen atau fungsi yang memegang tanggung jawab untuk berbagai tugas yang dilakukan.
o    Model tahapan kegiatan
Jenis model meningkatkan pada model panggung departemen melalui fokus pada kegiatan yang sebenarnya dilakukan, yang meliputi berbagai iterasi pengembangan produk dan pengujian pasar.
o   Model tahap keputusan
Ini dikenal dengan sejumlah nama yang berbeda, tergantung pada asal mereka: bertahap proses Review, proses gerbang Negara, PACE, untuk menyebutkan beberapa. Proses ini terdiri dari tahapan kegiatan, diikuti oleh review poin, atau gerbang, di mana keputusan untuk melanjutkan (atau tidak) dengan pembangunan dibuat.
o   Model proses konversi
Ini memberikan sedikit wawasan ke dalam proses pengembangan produk baru, karena mereka melihatnya sebagai 'kotak hitam' dalam upaya untuk melarikan diri dari rasionalitas yang dikenakan dari departemen, activity, dan keputusan model berbasis.
o   Model respon
Ini mengambil perubahan pada awal Pengembangan Produk Baru sebagai fokus mereka, berdasarkan pada karya Becker dan Whistler (1967). Model ini berfokus pada individu atau respon organisasi untuk berubah, seperti ide produk baru, atau penolakan terhadap ide atau proyek.

Langkah-langkah Menciptakan dan Mengembangkan Produk :
Penciptaan Ide
Tahap ini bertujuan pada produk yang akan kita pasarkan menggunakan produk yang sudah ada atau membuat produk baru yang belum ada dipasaran.
Penyaringan Ide
Tahap ini adalah penyeleksian ide-ide yang sesuai dengan tujuan perusahaan, strategi, dan sumber daya yang tersedia. Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru.
Pengembangan dan Pengujian Konsep
Tahap ini adalah bagaimana perusahaan mengkonsep suatu produk yang baik dan berkualitas sehingga dapat menarik konsumen   untuk membelinya.
Pengembangan Strategi Pemasaran
Tahap ini bagaimana cara perusahaan membuat strategi  yang efektif dalam memperkenalkan produknya kepada konsumen.
Analisis usaha
Tahap ini bagaimana melihat apakah produk yang dipasarkan dapat memperoleh keuntungan bagi perusahaan. Dalam tahap ini, dilakukan dengan memperkirakan jumlah penjualan,harga penjualan dibandingkan dengan biaya pembelian bahan baku, biaya produksi dan perkiraan laba.
Pengembangan produk
Tahap ini adalah pembuatan suatu produk yang telah dikonsep dan dianalisis sebelumnya. Dalam hal ini, gagasan produk yang masih dalam rencana dikirim ke bagian produksi untuk dibuat, diberi merek, dan diberi kemasan yang menarik.
Market testing
Tahap ini adalah tahap mempelajari apakah produk tersebut sudah memenuhi target apa belum, dan juga tahap ini cara melihat pendapat konsumen tentang produk yang dipasarkan.
Komersialisasi
Tahap ini adalah tahap yang terakhir, jadi tahap ini tahap marketing mix dan untuk menilai apakah penjualan produk sudah memenuhi target atau belum.

Konsep Daur Hidup Produk Menurut Karakteristik Waktu :
Waktu pengenalan produk (Introduction)
Produsen memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dengan bermacam cara, seperti promosi, iklan, pameran, personal selling, spanduk sponsor, televisi, radio, media massa atau bauran promosi.
Waktu pertumbuhan produk (Growth)
Meningkatnya volume penjualan dengan cepat karena produk sudah menempatkan pada segmen pasar yang sesuai.
Waktu kematang/kejenuhan produk (Maturity)
Titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan
Waktu penurunan produk (decline)
Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba menipis. Akibat buruk perilaku konsumen tersebut menurunkan volume penjualan perusahaan sehingga perusahaan harus cepat-cepat mengambil kebijaksanaan agar perusahaan tidak bangkrut.

Bukti Fisik Jasa

Bukti fisik berperan penting bagi penyedia jasa dalam membantu sosialiasi, berperan memfasilitasi unjuk kerja atau tindakan-tindakan individual maupun interdependen dari orang-orang yang berada di lingkungan servicescape, yaitu konsumen dan karyawan, sebagai paket dari jasa yang ditawarkan dalam suatu cara yang berbeda dengan cara menawarkan barang, dapat membedakan perusahaan jasa dari pesaing serta menjadi tanda dari segmen pasar mana yang dituju.

Senin, 06 April 2015

RESUME PERKULIAHAN TANGGAL 31 MARET 2015


Resume Pertemuan Ketujuh mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Pada Hari Selasa, 31 Maret 2015 oleh kelompok 6 yaitu Nani Hadijah dan Zahra Nurhaliza dikarenakan Pak Amril Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan dengan membahas tentang Marketing Mix Part II

A. Pengertian Bauran Pemasaran
1. Menurut Alma
“Marketing Mix” adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan-tujuan badan usaha misalnya mencapai laba, return of investment, peningkatan omzet penjualan, menguasai pasar dan sebagainya.

2. Menurut Philip Kotler (2005:17)
“Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objective in the target market.” Artinya: seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

3. Menurut Tjiptono dalam bukunya yang berjudul Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.

4. Menurut Saladin
Marketing Mix atau Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat element pokok yang terdapat dalam program pemasaran perusahaan

5. Menurut Zeithaml dan Bitner, dikutip oleh Ratih Hurriyati (2005:28)
“Marketing mix defined as the elements an organization appear as core decision variables in any marketing text or marketing plan.” Artinya: elemen-elemen organisasi perusahaan yang dapat di kontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan konsumen dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa marketing mix atau bauran pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait dibaurkan, diorganisasi dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

B. Elemen-elemen Bauran Pemasaran
1. Menurut Kotler dan Armstrong ada Empat kelompok variabel bauran pemasaran yang dikenal dengan 4P:
a)      Produk (Product): kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.
b)      Harga (Price): sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.
c)      Distribusi (Place): aktivitas perusahaan agar produk mudah didapatkan konsumen Sasarannya.
d)     Promosi (Promotion): meliputi produk (barang), price (harga), distribusi (place) dan Promosi (kegiatan memasarkan barang)

2. Menurut buku “Cara Mudah Memahami Pemasaran” oleh Colin Sowter, elemen Bauran Pemasaran, yaitu:
a)      Product (produk), terkait dengan apa yang akan dihasilkan dan dijual.
b)      Price (harga), terkait dengan berapa jumlah yang harus dibayarkan untuk membeli suatu produk.
c)      Place (tempat), menggambarkan cara kontak antara pembeli dan penjual.
d)     Promotion (promosi), segala bentuk aktivitas yang mengiringi operasi penjualan untuk meningkatkan kemungkinan suatu penjualan.
e)      Packaging (kemasan), suatu peran kunci yang dapat menciptakan pengaruh lebih besar agar konsumen yakin untuk membeli.
f)       Perception (persepsi), menggambarkan apa yang ada dibenak pembeli mengenai produk dan perusahaan yang mengeluarkan produk tersebut.

3. Menurut buku “Manajemen Pemasaran” oleh Prof. Dr. Sofjan Assauri, elemen Strategi Acuan/Bauran Pemasaran, sebagai berikut:
a) Strategi Produk
     Konsep Produk; Produk inti, Produk formal, dan Produk tambahan.
     Merek Dagang (Brand)
     Kemasan (Packaging)
     Kualitas/Mutu Produk
     Pelayanan (Services)
     Diversifikasi Produk
     Pengembangan Produk
   Siklus Usaha Produk; Tahap pengenalan, Tahap pertumbuhan, Tahap pematangan, dan Tahap penurunan.

b) Strategi Harga, tujuannya:
     Mendapatkan share pasar tertentu.
     Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum.
     Mencapai keuntungan yang ditargetkan.
     Mempromosikan produk.
Prosedur penetapan harga:
1)      Penetapan harga dengan orientasi biaya; penetapan harga secara mark-up, “cost plus”, serta penetapan harga sasaran.
2)      Penetapan harga dengan orientasi persaingan; penetapan harga berdasarkan tingkat harga rata-rata industri, dan penetapan harga tender atau pelelangan.

c) Strategi Penyaluran/Distribusi, terdiri dari saluran langsung dan saluran tidak langsung. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi, yaitu:
     Jenis dan sifat produk
     Sifat konsumen potensial
     Sifat persaingan yang ada

d)     Strategi Promosi
     Advertising
     Sales promotion
     Public relations and publicity
     Personal selling
     Direct marketing

4. Menurut buku yang berjudul “Marketing Plan! Perlukah?” oleh Ir. H. Titik Wijayanti, elemen Bauran Marketing adalah sebagai berikut:
a)      Produk (Product), tentang produk apa yang akan dijual, meliputi kualitas produk, kemasan, keunggulan, nama brand, formulasi, rasa, ukuran.
b)      Harga (Price), tentang penetapan harga produk, meliputi daftar harga, diskon, periode pembayaran, jangka waktu kredit.
c)      Distribusi (Placement/Place), tentang distribusi dan tingkatan pelayanan terhadap konsumen, yang meliputi jaringan distribusi, area, lokasi, inventaris, dan ketersediaan produk yang mudah dijangkau oleh konsumen.
d)     Promosi (Promotion), untuk mengomunikasikan produk dengan konsumen, yang meliputi promosi penjualan, iklan, keunggulan penjualan, dan lainnya.

Diharapkan produsen membuat suatu produk yang disesuaikan antara 4P (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan harapan konsumen, sehingga konsumen mendapatkan kepuasan berupa 4C’S, yaitu:
 Produk memberikan manfaat “Customer Solution”, artinya produk dapat membantu dan mampu memecahkan masalah konsumen.
  Harga memberikan manfaat “Customer Cost”, artinya harga yang dibayarkan konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
   Distribusi memberikan manfaat “Convenience”, artinya produk mampu menyenangkan konsumen karena mudah diperoleh.
    Promosi memberikan manfaat “Communication”, artinya produsen melakukan komunikasi produk kepada konsumen dengan tepat sasaran.

5. Menurut buku “Manajemen Pemasaran Jasa” oleh Rambat Lupiyoadi-A Hamdani,  Unsur Bauran Pemasaran Jasa yaitu:
a) Produk
     Merek dan Diferensiasi
  Bukti Fisik (Physical evidence), terdiri dari bukti penting (essential evidence) dan bukti pendukung (peripheral evidence).

b) Penentuan harga, tujuannya:
     Bertahan.
     Memaksimalkan laba dan penjualan.
     Pengembalian investasi.
     Gengsi atau prestise.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga:
     Positioning (pemosisian) jasa.
     Sasaran perusahaan.
     Tingkat persaingan.
     Siklus hidup jasa.
     Elastisitas permintaan.
     Struktur biaya.
     Sumber daya yang digunakan.
     Kondisi ekonomi secara umum.
     Kapasitas jasa.

c) Tempat (Sistem penyampaian jasa)
1. Lokasi
- Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan).
- Pemberi jasa mendatangi konsumen.
- Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung.
2. Saluran distribusi
- Penjual langsung (direct sales).
- Agen atau broker.
- Waralaba (franchises) dan pengantar jasa terkontrak.
d) Promosi
Faktor yang harus diperhatikan dalam promosi:
     Identifikasi target
     Tentukan tujuan promosi
     Kembangkan pesan yang disampaikan
     Pilih bauran komunikasi: apakah komunikasi personal atau nonpersonal.

e) Orang
     Contractors: berinteraksi langsung dengan konsumen cukup sering dan sangat memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
   Modifiers: tidak secara langsung memengaruhi konsumen, tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, contoh: resepsionis.
     Influencers:  memengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli, tetapi tidak secara langsung kontak dengan konsumen.
     Isolateds: tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran dan tidak sering bertemu dengan konsumen. Contoh: karyawan bagian administrasi penjualan, SDM, dan pemrosesan data.

f) Proses
1. Kompleksitas (complexity), berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses.
2. Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat empat alternatif mengubah proses yang dapat dipilih oleh pemasar, yaitu:
    Mengurangi keragaman, berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan kemudahan distribusi.
  Menambah keragaman, memperbanyak kustomisasi/fleksibilitas produksi yang dapat mengakibatkan naiknya harga.
     Mengurangi kompleksitas, berarti lebih terspesialisasi.
  Menambah kompleksitas, berarti cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah jasa yang diberikan.

g) Layanan konsumen
Meliputi aktivitas memberikan kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat transaksi, dan pascatransaksi. Strategi layanan konsumen menurut Christopher Lovelock mencakup:
- Identifikasi misi jasa
- Penentuan sasaran dari layanan konsumen
- Perumusan strategi layanan konsumen
- Implementasi

5. Menurut Lovelock:
a) Product, Price, Place, Promotion
Variabel pertama marketing mix adalah produk, karena keberadaan produk akan menuntun pada terbentuknya harga produk. Maka variabel produk akan diikuti dengan variabel harga. Sedangkan variabel selanjutnya adalah variabel distribusi. Kegiatan distribusi akan dilakukan tentu saja setelah keberadaan produk beserta harga ditetapkan. Variabel promosi adalah kegiatan pendukung dari setiap variabel marketing mix yang lain. Setelah variabel produk, harga, dan distribusi ditetapkan, maka keberadaan variabel promosi sangat penting.
b) Process, People, Promise
Variabel lain yang menambahkan variabel 4P sebelumnya merupakan pembeda antara kegiatan pemasaran barang dan pemasaran jasa. Misalnya variabel proses, proses jasa yang tepat adalah mengikuti alur atau prosedur kegiatan penyampaian jasa secara tepat, serta didukung oleh prosedur tahapan yang harus dilalui secara tepat. Selain itu, variabel people atau petugas penyedia jasa terkait sebagai pemberi jasa. Selanjutnya variabel promise atau janji, indikator penilaian jasa dapat diidentifikasi dari pemenuhan janji perusahaan jasa kepada pelanggan. Jika janji yang disampaikan tidak sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh pelanggan, maka jasa tersebut tidak atau kurang memberikan kepuasan bagi pelanggan.

6. Menurut Alma, peranan elemen Bauran Pemasaran dalam lembaga pendidikan sebagai berikut:
a) P1 = Product : hal paling mendasar yang menjadi pertimbangan preferensi pilihan bagi calon. Misalnya jurusan apa yang tersedia pada satu universitas, bagaimana performance dari lulusan jurusan tertentu pada universitas tersebut
b) P2 = Price : elemen ini berjalan sejajar dengan mutu produk. Apabila mutu produk baik, maka calon mahasiswa berani membayar lebih tinggi.
c) P3 = Place : para pimpinan PTS sependapat bahwa lokasi/letak PTS yang mudah dicapai kendaraan umum, cukup berperan sebagai bahan pertimbangan calon mahasiswa untuk memasuki PTS.
d) P4 = Promotion : elemen promosi berlebihan mempunyai hubungan korelatif negative terhadap daya tarik peminat dan ternyata PTS kuat melaksanakan promosi lebih rendah dari pada PTS lemah.
e) P5 = Physical Evidence : berupa tampilan bangunan, laboratorium, lapangan olahraga, pertamanan, dsb.
f) P6 = People : berupa perilaku unsur pimpinan PTS, tercermin pada siapakah yang memimpin, juga dosen dan seluruh karyawan yang melayani mahasiswa.
g) P7 = Process : bagaimana proses yang dialami mahasiswa selama dalam pendidikan.

7. Menurut buku “Marketing Management” oleh Paul Peter dan James Donnell
a) Strategi produk
Jumlah dari kepuasan fisik, psikologis, dan sosiologis pembeli dari hasil pembelian, kepemilikan, dan konsumsi.
     Siklus usaha produk
     Bauran produk dan lini produk
     Merek pribadi
     Kemasan khas
b) Strategi promosi
     Penjualan nonpersonal
     Penjualan personal
c) Strategi distribusi
d) Strategi penetapan harga